Jumat, 07 September 2012

Langsing Itu Bonus!!! Yang Penting Sehatnya..

Tubuh langsing menjadi dambaan banyak orang. Bukan hanya soal stereotipe tubuh langsing terlihat lebih cantik atau ganteng. Tapi, dalam tubuh langsing itu ada “bonus” yang lebih besar, yakni tubuh lebih sehat. Namun, ketika ingin melangsingkan tubuh, kebanyakan dari mereka tak bisa membatasi jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Mereka cenderung ingin langsing dengan cara instan tanpa memedulikan dampaknya.
http://www.lang-sing.com/diet/images/before-after2.jpg
Dokter spesialis gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Samuel Oetoro mengatakan, orang yang bertubuh gemuk harus berpikir realistis. Selain itu, pola berpikirnya mengutamakan tubuh langsing karena ingin hidup lebih sehat. “Seringkali yang didahulukan cantik, jadi pengin cepat-cepat,” ucap Samuel Oetoro, beberapa waktu lalu.
Dia menerangkan, orang bertubuh gemuk pun menggunakan cara-cara instan untuk menguruskan tubuhnya. Misalnya, menggunakan obat pelangsing yang membuat seseorang sering buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB). Cara itu bisa menyebabkan dehidrasi dan menganggu kerja ginjal.
Ada juga cara “sesat” menguruskan badan secara berlebihan dengan membiarkan tubuh kelaparan. Sehari hanya mengosumsi apel 7 buah atau minum air kelapa dari lima butir kelapa saja, tanpa makanan sedikit pun. “Memang berat badannya cepat turun. Tapi cara-cara inilah yang membuat orang gemuk masuk rumah sakit karena badannnya jadi lemas. Metabolisme tubuh jadi rusak,” kata Samuel Oetoro. Cara itu akan menyebabkan sakit kepala, rambut rontok, kelelahan, asam urat, kepala botak, dan gairah seks menurun.
Dia menegaskan, ketika ingin mengurangi kegemukan tidak dengan cara instan atau cepat, melainkan dengan menerapkan konsep makan dikurangi dan aktivitas diperbanyak. Selain itu, yang paling penting adalah mengubah gaya hidup. Diet atau mengatur pola makan bisa saja mengurangi berat badan.
Tapi, kalau gaya hidupnya tidak berubah maka berat badan akan kembali naik dengan cepat. Seperti permainan yoyo, berat badan turun dengan cepat, tapi juga dapat naik dengan cepat. Akibatnya, mereka yang ingin langsing menjadi bosan karena diet yang dilakukannya tak ada dampaknya.
Atur makan
“Kurangi makanan seperempat dari biasanya. Kalau biasanya makan dua piring setiap makan. Kurangi jadi satu setengah piring. Kalau makan dua potong ayam, kurangi jadi satu setengah potong,” kata Samuel Oetoro.
Selain mengurangi porsi makan, lakukan juga pengaturan makan. Pilih makanan rendah kalori. Menurutnya, penurunan berat badan yang ideal bisa menurunkan berat 2-3 kilogram per bulan. Caranya, tetap makan 3 kali sehari dengan menu seimbang antara lemak, protein, karbohidrat, serat, mineral, dan vitamin. Serta, tidak mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Salah satu makanan berlemak dan berkalori tinggi, yakni makanan goreng-gorengan. Sebagai perbandingan 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Sementara 1 gram menghasilkan 9 kkl.
“Ingin langsing kurangi lemak. Pilih makanan yang tahan lapar. Terutama yang mengandung serat seperti kentang rebus, apel, dan sayur-sayuran,” ujar dokter yang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan MRCC Semanggi, tersebut.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh dr Phaidon L Toruan. Agar asupan karbohidrat tetap masuk, pilih karbohidrat kompleks ketimbang karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks yang juga lebih banyak mengandung serat akan membuat perut lebih tahan lapar. Contoh karbohidrat sederhana, antara lain nasi putih, mi, donat, bubur ayam, dan permen. Karbohidrat kompleks, antara lain beras merah, roti gandum, kentang rebus dengan kulitnya. “Makan buah 3 kali sehari. Yang membuat tubuh sehat, buah bukan nasi. Mikronutrien dari buah sangat dibutuhkan,” ujar dr Phaidon, Senin (30/4).
Hindari juga makanan yang digoreng. Selain menyumbang asupan lemak, makanan gorengan juga akan membuat ikatan oksigen di dalam darah akan turun 20 persen.
Olahraga
Olahraga sangat berperan dalam menurunkan berat badan. Aktivitas itu bisa dilakukan kapan pun dengan durasi minimal 30 menit. “Karena pembakaran lemak baru terjadi ketika aktivitas lebih dari 30 menit,” ujar dr Samuel.
Dia menyarankan olahraga jalan pelan selama 30 menit. Namun jika badan terlalu gemuk pilih renang atau sepeda. “Kalau badan terlalu gemuk pilih olahraga yang mengambang atau tidak menempel tanah. Karena kalau dipaksakan akan membuat lutut jebol dan terjadi gesekan di antara paha yang membuat iritasi,” kata Samuel Oetoro.
Olahraga yang terlalu tinggi intensitasnya malah akan membuat pembuluh darah tersumbat dan pecah. Kasus atlet atau pesohor yang meninggal seusai berolahraga biasanya disebabkan karena pembuluh darah pecah.
Phaidon mengatakan, ketika tubuh sehat, hubungan seks pun lancar dan keluarga menjadi lebih harmonis. “Kalau tubuh tidak gemuk, seks juga bisa bagus, dan ini disukai kaum pria. Kalau wanita, tubuh langsing akan membuat lebih cantik karena wanita paling tidak suka jika dibilang jelek,” ujar Phaidon.
Sedangkan cara menurunkan berat badan dengan mengonsumsi obat harus dalam pengawasan dokter. “Yang menjatuhkan semangat untuk menjadi langsing biasanya sudah berusaha tapi berat badan hanya turun sedikit. Sehingga biasanya dokter memberikan obat,” ujar Samuel.
Jenis obat yang diresepkan biasanya bisa memblok lemak masuk ke tubuh hingga 30 persen. Namun, obat harus dihentikan ketika individu itu sudah berhasil menurunkan berat badan dan mencapai berat badan idealnya. Alasannya, tetap ada kontradiksi penggunaan obat. Terutama orang yang punya gangguan batu empedu karena membutuhkan makanan berlemak. Jika diblok dengan obat akan membuat tidak ada rangsangan kerja empedu, sehingga akan membentuk tumbukan batu empedu lagi. “Itulah sebabnya penggunaan obat harus dengan pengawasan dokter, bukan obat bebas,” ucapnya menegaskan.
Timbunan lemak pada tubuh gemuk, bisa tersebar di bawah kulit. Namun, yang paling tampak di bagian perut. Jangan pandang pria buncit sebagai lambang kemakmuran, tapi pertanda kelebihan berat badan. Batas normal lingkar pinggang pada pria di bawah 94 cm dan wanita kurang dari 80 cm. Jika sudah lebih dari angka itu, berarti sudah kelebihan berat badan dan lemak sudah tersimpan di perut.
Samuel mengatakan, lemak di perut meningkatkan kadar kolesterol jahat, memicu penambahan lemak dalam aliran darah sehingga meningkatkan tekanan darah dan kadar gula. Hal itu akan memicu berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung, stroke, dan kanker. Yuk, mulai dari sekarang terapkan gaya hidup sehat!
call me 0857-3582-9803

Tidak ada komentar:

Posting Komentar